SOKOGURU, BANDUNG: Bandung kembali unjuk gigi di pasar global. Satu kontainer penuh produk alas kaki karya anak bangsa resmi dilepas ke Jepang, menandai kebangkitan industri ekspor dari Kota Kembang.
Pada Senin, 21 April 2025, menjadi momen istimewa bagi industri manufaktur Bandung. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, secara simbolis melepas ekspor produk alas kaki milik PT. Cresco di Kawasan Industri Mekar Raya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.
Produk yang dikirim adalah sleeper shoes berkualitas tinggi, yang berhasil menembus ketatnya standar mutu pasar Jepang.
Baca juga: Perang Dagang AS–China: Ancaman Nyata bagi UMKM Ekspor Indonesia
"Hari ini bukan sekadar pengiriman barang. Ini adalah bukti bahwa Bandung punya SDM unggul dan produk yang mampu bersaing secara global," ujar Erwin penuh semangat.
Ia menyampaikan apresiasinya atas kiprah PT. Cresco yang dinilainya menjadi contoh perusahaan manufaktur modern—mengusung inovasi, menjaga kualitas, serta konsisten pada prinsip keberlanjutan.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin melakukan pelepasan ekspor alas kaki ke Jepang. (Dok.Pemkot Bandung)
Ekspor ini, menurut Erwin, bukan hanya prestasi satu perusahaan, tapi juga dorongan moral bagi ekosistem industri Bandung untuk bangkit kembali.
Ciptakan Ekosistem Perdagangan dan Industri Sehat dan Kompetitif
Pemkot Bandung, lanjut Erwin, terus berupaya menciptakan ekosistem perdagangan dan industri yang sehat dan kompetitif.
Dukungan diberikan melalui pelatihan, penyederhanaan perizinan, hingga penguatan kapasitas UMKM.
Baca juga: Tarif Dagang AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, DPR Minta Pemerintah Tak Gegabah
"Kami bertekad membangun pusat inkubasi UMKM di 30 kecamatan. Harapannya, UMKM bisa tumbuh, berkembang, dan bahkan berkolaborasi dengan pelaku ekspor seperti PT. Cresco," tambahnya.
Industri yang Pernah Gemilang
Ketua Kawasan Industri Mekar Raya, Sunarto, juga turut hadir dalam seremoni ini.
Ia mengenang masa kejayaan kawasan tersebut yang dulu menjadi rumah bagi lebih dari 23 ribu karyawan dan hampir 90% perusahaannya aktif sebagai eksportir. Kini, hanya tiga perusahaan yang masih rutin mengekspor.
"Ekspor hari ini menjadi titik terang. Mudah-mudahan bisa menggerakkan kembali industri di kawasan ini," harap Sunarto.
Bandung Tetap Tangguh
Meski kondisi ekonomi nasional masih penuh tantangan, Bandung menunjukkan ketahanan. Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, melaporkan bahwa hingga Maret 2025, nilai ekspor Bandung telah mencapai USD 92 juta.
Jepang, Salah Satu Tujuan Utama Ekspor
Jepang menjadi salah satu tujuan utama ekspor, dengan nilai transaksi mencapai USD 8,4 juta—bahkan lebih tinggi dari Amerika Serikat yang mencatatkan USD 7,7 juta.
Produk andalan ekspor Bandung meliputi perhiasan logam dari kawasan Ahmad Yani, pakaian jadi dari Cipta Griya, serta tekstil dan teh dari PT. Perkebunan. Tahun ini, Bandung menargetkan ekspor senilai USD 326 juta, naik tipis dari tahun lalu.
Baca juga: UMKM Mamin Indonesia Gemilang di FHA 2025, Sukses Raih Potensi Ekspor Rp736 Miliar!
Namun, tantangan tetap ada. Kenaikan harga bahan baku akibat melemahnya nilai tukar rupiah membuat margin keuntungan para eksportir menipis.
Meski demikian, semangat pelaku usaha tetap tinggi, terutama dengan dukungan Disdagin Kota Bandung yang juga menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA) untuk pelaku usaha di Bandung Raya.
Setelah prosesi pelepasan, rombongan meninjau langsung proses produksi di pabrik PT. Cresco. Di sana, terlihat bagaimana ketelitian dan teknologi modern berpadu menghasilkan produk alas kaki yang kini tengah melangkah jauh ke Negeri Sakura.
Ekspor hari ini bukan hanya tentang barang yang dikirim, tapi juga tentang semangat, optimisme, dan kebangkitan industri Bandung. (SG-2)